1.809 EFLOPS Itu Angka Resmi El Capitan Tapi Peak Nya Malah 2.88 EFLOPS Kok Bisa Gitu

Pernahkah kamu merasa penasaran dengan angka-angka besar yang sering muncul dalam berita teknologi? Seperti ketika mendengar tentang mesin super canggih yang mampu melakukan perhitungan luar biasa. Rasanya seperti membayangkan sesuatu yang hampir tidak mungkin.
Dalam dunia komputasi modern, ada sebuah raksasa digital yang terus memecahkan rekor. Mesin ini bukan hanya sekadar komputer biasa, melainkan sebuah mahakarya teknologi yang mengubah cara kita memandang batas kemampuan manusia.
Baru-baru ini, sebuah pengumuman penting mengguncang komunitas sains global. Sebuah sistem komputasi berhasil mempertahankan posisi puncak dalam ranking internasional. Pencapaian ini menunjukkan lompatan besar dalam evolusi teknologi pemrosesan data.
Yang menarik, ada perbedaan signifikan antara angka yang diumumkan secara resmi dan kemampuan teoritis maksimumnya. Fenomena ini justru menunjukkan keunggulan desain arsitektur yang dimiliki oleh sistem mutakhir ini.
Mengenal El Capitan: Superkomputer Tercepat di Dunia
Di jantung perkembangan teknologi komputasi modern, sebuah mahakarya engineering telah lahir. Sistem ini tidak hanya memecahkan rekor tetapi juga membawa standar baru dalam dunia pemrosesan data.
Prestasi Terbaru dalam Ranking TOP500
Mesin raksasa ini berhasil mempertahankan posisi teratas dalam TOP500 list. Pencapaian ini menunjukkan keunggulan absolut dalam high-performance computing.
Skor HPL benchmark mencapai 1.809 exaFLOPs. Angka ini membuatnya menjadi pemimpin tak terbantahkan di antara semua sistem global.
Yang lebih mengesankan, sistem ini juga meraih ranking pertama di dua benchmark penting lainnya. Pencapaian “triple crown” ini sangat langka dalam sejarah supercomputers.
Spesifikasi Teknis yang Mengagumkan
Arsitektur HPE Cray EX menjadi tulang punggung sistem ini. Desain ini memungkinkan skalabilitas dan keandalan luar biasa.
Lebih dari 46.000 unit AMD Instinct MI300A APU bekerja bersama. Prosesor canggih ini terhubung melalui Slingshot interconnect yang ultra-cepat.
Totalnya terdapat 11.039.616 core komputasi. Setiap core berkontribusi pada kekuatan pemrosesan data yang massive.
Efisiensi energi mencapai 60.94 gigaFLOPs per watt. Pencapaian ini membuatnya berada di peringkat 23 dalam Green500 list.
Peran Penting dalam Keamanan Nasional AS
Lawrence Livermore National Laboratory menjadi rumah bagi sistem ini. Institusi ternama ini mengelola mesin super canggih untuk kepentingan nasional.
NNSA’s Advanced Simulation and Computing program mendanai pengembangan sistem. Tujuannya untuk melakukan simulasi dan kalkulasi kritikal keamanan negara.
Sistem ini mampu melakukan full-scale, 3D simulations dengan resolusi tinggi. Kemampuan ini vital untuk penelitian dan pengembangan pertahanan.
Partner pengembangan termasuk HPE dan AMD menunjukkan kolaborasi teknologi terbaik. Hasilnya adalah mesin yang 20 kali lebih powerful dari pendahulunya.
Sistem sibling bernama Tuolumne juga menggunakan arsitektur sama. Mesin ini berada di peringkat 12 TOP500, membuktikan keunggulan desain.
El Capitan Peak Performance 2.88 Exaflops: Memahami Perbedaan Angka

Dalam dunia superkomputer, ada dua jenis angka yang sering membingungkan banyak orang. Angka pertama menunjukkan kemampuan teoritis maksimum, sementara yang kedua mencerminkan kinerja nyata dalam aplikasi praktis.
Pemahaman tentang perbedaan ini sangat penting untuk menilai kemampuan sebenarnya dari sebuah sistem komputasi canggih. Mari kita eksplorasi lebih dalam tentang makna di balik angka-angka tersebut.
Apa Itu Theoretical Peak Performance?
Theoretical peak performance adalah angka yang menunjukkan kemampuan maksimum teoritis dari hardware. Angka ini dihitung berdasarkan spesifikasi teknis paling ideal tanpa hambatan apa pun.
Perhitungannya mempertimbangkan:
- Kecepatan clock maksimum prosesor
- Jumlah operasi floating point per siklus
- Jumlah core yang tersedia
- Arsitektur memori dan bandwidth
Dalam kondisi nyata, hampir tidak mungkin mencapai angka teoritis ini. Selalu ada faktor pembatas seperti latency memori, bottleneck komunikasi, dan efisiensi software.
Perbandingan dengan HPL Benchmark 1.809 EFLOPS
HPL (High-Performance Linpack) benchmark mengukur kinerja aktual untuk memecahkan sistem persamaan linear kompleks. Tes ini menjadi standar internasional untuk ranking TOP500 list.
Perbedaan angka terjadi karena beberapa alasan penting:
- HPL mengukur performa dalam kondisi dunia nyata
- Ada overhead dari sistem operasi dan software
- Komunikasi antar node membutuhkan waktu
- Efisiensi memori dan cache berpengaruh signifikan
Angka 1.809 exaFLOPs tetap sangat mengesankan karena mencapai 63% dari theoretical peak. Ini menunjukkan optimisasi yang baik dalam arsitektur sistem.
Optimisasi yang Meningkatkan Kemampuan
Tim developer terus bekerja untuk mendekati kemampuan teoritis maksimum. Mereka melakukan berbagai improvement pada software dan konfigurasi sistem.
Beberapa area optimisasi meliputi:
- Penyempurnaan algoritma komputasi
- Optimisasi penggunaan memori dan cache
- Peningkatan efisiensi komunikasi antar node
- Penyesuaian konfigurasi untuk workload spesifik
Upaya ini membuahkan hasil dengan peningkatan performa dari pengukuran sebelumnya. Sistem menjadi lebih efisien dalam menangani berbagai jenis simulasi dan kalkulasi kompleks.
Perbandingan dengan mesin lain seperti Frontier dan Aurora menunjukkan pola serupa. Semua sistem exascale modern menunjukkan gap antara theoretical peak dan benchmark aktual.
Dalam aplikasi praktis, performa aktual lebih penting daripada angka teoritis. Kemampuan menangani workload penelitian nyata menentukan nilai sebenarnya dari sebuah superkomputer.
Dunia Superkomputer: Konteks Global dan Pesaing

Peta kekuatan komputasi dunia terus berubah dengan cepat. Negara-negara berlomba mengembangkan supercomputer tercanggih untuk mendukung kemajuan ilmu pengetahuan.
Persaingan ini tidak hanya tentang kecepatan semata. Efisiensi energi dan kemampuan menangani berbagai jenis workloads penelitian menjadi faktor penentu kesuksesan.
Posisi Amerika Serikat dalam Komputasi Exascale
United States menunjukkan dominasi kuat dalam high-performance computing. Mereka memiliki tiga sistem exascale di tiga besar TOP500 list.
Frontier dari Oak Ridge National Laboratory mempertahankan posisi kedua. Sistem ini mencapai 1.353 exaFLOPs dalam benchmark standar.
Aurora di Argonne National Laboratory menyelesaikan tiga besar. Mesin ini menunjukkan kemampuan 1.012 exaFLOPs untuk berbagai kebutuhan research.
Kehadiran Exascale Pertama Eropa dengan JUPITER
Eropa akhirnya memiliki sistem exascale pertamanya. JUPITER di Jülich Supercomputing Centre meraih peringkat keempat world.
Sistem ini mencapai 1.000 exaFLOPs yang merupakan pencapaian bersejarah. Keberhasilan ini menandai era baru computing di benua Eropa.
JUPITER menggunakan arsitektur yang berbeda dengan sistem Amerika. Desain ini dioptimalkan untuk berbagai jenis data penelitian ilmiah.
Efisiensi Energi dan Green500 Ranking
Efisiensi energi menjadi concern penting dalam technology superkomputer. Green500 list mengukur seberapa hemat daya sebuah system.
Sistem berbasis NVIDIA Grace Hopper mendominasi peringkat teratas. Mereka mencapai efisiensi hingga 73.28 GFlops/Watt yang sangat mengesankan.
Pencapaian ini menunjukkan bahwa kecepatan dan energy efficiency bisa berjalan beriringan. Power yang digunakan menjadi lebih optimal untuk setiap komputasi.
Distribusi geografis supercomputers tercepat cukup beragam. Amerika Serikat memimpin dengan 173 sistem, disusul China 46 sistem, dan Jerman 43 sistem.
Berbagai areas penelitian mendapat manfaat dari perkembangan ini. Mulai dari klimatologi, farmasi, hingga riset material terkini.
Informasi lebih detail tentang perkembangan TOP500 list bisa dilihat dalam laporan terkini yang dirilis bulan lalu.
Kesimpulan
Keberhasilan superkomputer tercepat dunia ini menunjukkan kolaborasi brilian antara Lawrence Livermore National Laboratory, HPE, dan AMD. Sistem ini membuka era baru komputasi exascale untuk penelitian ilmiah.
Perbedaan antara kemampuan teoritis dan benchmark HPL membantu kita memahami teknologi komputasi modern. Pencapaian ini menempatkan tiga sistem AS di puncak TOP500 list.
Masa depan komputasi akan fokus pada efisiensi energi dan optimisasi berkelanjutan. Superkomputer akan terus memecahkan masalah kompleks melalui simulasi dan AI.
Pencapaian ini membuktikan kepemimpinan AS dalam high-performance computing. Sistem ini menjadi pionir untuk perkembangan teknologi komputasi masa depan.
➡️ Baca Juga: Resep Es Teh Lavender Madu, Minuman Adem dan Wangi yang Menenangkan
➡️ Baca Juga: Tips Membuat Lemonade Jahe Pedas Menyegarkan, Cocok untuk Imunitas dan Energi
Rekomendasi Situs ➡️ Togel Online


